20 June 2011

silaturahmi #3





Silaturahmi ke tempat Anang Saptoto akan jadi nanggung kalau saya tidak mampir ke tempat Prihatmoko a.k.a Moki, karena mereka hanya bersebelahan. Jadi, saya sebut tempat ini apa, ya? Ini adalah tempat tinggal Moki dan Elia, yang menurut saya asik sekali. Ada pojok di mana Moki biasa melukis dan menyablon di sana, lalu meja dengan tumpukan kain koleksi Elia, rak buku yang penuh dan terkesan berdesakan (saya selalu suka dengan rak buku yang padat penuh), juga dapur yang lengkap untuk dirampok. Apa adanya, tapi bikin hati jadi 'ngomah'.

Apa yang saya obrolkan dengan Moki? Mungkin bisa saja saya mengajaknya membahas sesuatu yang sifatnya serius dan universal, tapi akan wagu sekali untuk manusia seperti Moki. Jadi kami hanya menonton tv, dan nggambleh seperti yang biasa Gank Bersaudara (Anang, Moki, Oomkoko, Pitra, Andy, Cipi, dan saya) lakukan.

Saya: "Mok, Aku yakin salah satu dari anakku akan punya kekuatan seperti superhero legendaris."

Moki: "Kok, bisa?"

Saya: "Karena sepertinya Nalani dilahirkan untuk itu."


Moki: "Oh, dek Naya, to? emang dia kenapa?"


Saya: "Nalani itu penanganannya khusus, dia aktif dan susah dimengerti, lidahnya suka berubah warna, jempolnya unik, dan dia cerdas."


Moki: "Lha terus?"

Saya: "Kupikir dia nanti bisa punya kekuatan seperti jumper, atau bahkan bisa terbang, bisa melihat masa depan/masa lalu, bisa pakai kekuatan pikiran, dll."

Moki: (tertawa)


Saya: "Kekuatan-kekuatan seperti itu pasti ada beneran, deh"


Lalu kami membicarakan hal-hal seperti ini, saya dengan sedikit angan-angan ingin jadi superhero, dan Moki yang menjelaskan mengenai penemuan-penemuannya di internet mengenai kekuatan-kekuatan super seperti itu. Bahwa hal tersebut adalah mungkin.

Sangat mungkin ada manusia yang diberi berkah untuk bisa berpindah tempat dalam sekejap, sangat mungkin ada manusia yang bisa melihat masa depan dan masa lalu, mungkin juga ada yang bisa terbang, punya kekuatan listrik, kekuatan pikiran, dll yang mungkin saya tidak bisa menjelaskan logikanya kenapa saya bisa yakin hal-hal tersebut sangat mungkin. Entah, saya hanya percaya saja.

2 comments: